SELF-lIMIT BELIEF - LEWATI BATASANMU
Self-limit
belief adalah suatu sikap yang selalu mempercayai bahwa diri kita memiliki
batasan yang tidak akan pernah kita lampaui. Sikap ini muncul sebagai bentuk
akumulasi dari pengalaman-pengalaman buruk yang sudah kita jalani dimasa lalu
atau sesuatu kepercayaan yang ditanamkan oleh orang-orang yang ada disekitar
kita(orang tua atau teman sebaya) yang menganggap bahwa kita memiliki
batasan-batasan yang tidak akan pernah kita lampaui dalam hidup kita.
Berikut
ini adalah sebuah cerita yang menganalogikan apa itu self-limit belief. Dalam
suatu percobaan, dimasukan seekor belalang ke dalam sebuah toples. Pada
awalnya, belalang tersebut berusaha melompat keluar sekuat tenaga, setinggi dan
sesering mungkin. Setelah keluar dari toples, peneliti memasukannya kembali ke
dalam toples yang tertutup. Belalang tetap berusaha melompat keluar dari
toples, namun apa daya setiap upayanya selalu terbentur tutup toples. Semakin
sering ia mencoba melompat keluar semakin sering ia membentur tutup toples. Semakin
sering ia mencoba melompat keluar semakin sering ia membentur tutup toples;
semakin kuat lompatannya semakin terasa sakit kepalanya, dan pada akhirnya
semakin kuat pula keyakinan belalang bahwa ia tidak akan bisa keluar. Suatu
ketika, tutup toples dibuka. Belalang masih tetap mencoba melompat keluar,
tetapi kini lompatannya tidak sekencang dan tinggi lagi, hanya sampai ujung
toples. Mereka tetap tidak bisa keluar. Inilah yang dinamakan dengan self-limit
belief. Padahal, jika belalang tersebut melompat kencang dan tinggi seperti
pertama kali, mereka pasti bisa keluar dari toples.
Apa
yang anda lihat dari seekor gajah? Tepat sekali, karena ia merupakan binatang
yang paling besar dengan bobot yang paling berat di dunia saat ini, tentunya
tenaga yang dimiliki oleh seekor gajah juga sangat besar bukan?logikanya,
dengan tenaga besar yang dimiliki oleh seekor gajah, ia bisa berbuat apa saja
untuk mempertahankan diri. Pernahkah anda mendengar bahwa di lampung,
Kalimantan, india, dan beberapa tempat di asia dan eropa timur gajah digunakan
sebagai “alat bantu” baik membawa barang, perjalanan, bercocok tanam, hingga
sirkus. Bagaimana caranya gajah-gajah liar dengan tenaga yang luar biasa kuat
dengan bobot ribuan kilogram bisa dikendalikan dan diatur oleh manusia “pawangnya”
dengan cukup mudah?
Caranya,
para pelatih gajah memasukkan “program” ke dalam pikiran gajah ketika
gajah-gajah itu masih sangat muda. “Program” yang dimaksud adalah menciptakan
rasa terbelenggu di benak para gajah (self-limit belief). Bagamana caranya?
Ketika para gajah tersebut masih sangat muda, dengan berat sekitar 150kg,
mereka diikat dengan beberapa utas rantai yang sangat besar, berat, dan kuat.
Kemudian, rantai-rantai ini diikat pada sebuah tonggak besar yang tidak bisa
digerakkan. Setiap hari, gajah-gajah muda ini berusaha untuk melepaskan diri
dari belenggu dan keterbatasan ini, dan rantai-rantai tersebut. Namun apa daya
rantai-rantai tersebut sangat besar dan kuat, dan mereka terbelenggu. Pada
suatu ketika mereka merasa lelah dan akhirnya menyerah pasrah pada keadaan,
mereka sudah putus asa untuk mencoba melepaskan diri dari belenggu tersebut.
Sekarang, para gajah tersebut merasa yakin mereka tidak memiliki kesempatan
lagi untuk melepaskan diri dari belenggu yang membatasi mereka. Dengan keyakinan
ini para pawang mereka mulai mengganti rantai pengikat mereka dengan rantai
yang lebih kecil. Ternyata gajah-gajah ini tetap tidak mau dan tidak mampu lagi
mengubah keadaan serta melepaskan diri, dan rantai-rantai pun diganti dengan
yang lebih kecil, begitu seterusnya. Bahkan ketika gajah-gajah tersebut telah
tumbuh kuat seberat 3000kg, mereka tetap tidak melawan dan melepaskan diri,
sebab mereka yakin bahwa mereka tidak memiliki kesempatan sama sekali untuk
melepaskan diri.
Comments
Post a Comment