HAL YANG MEMBUAT ORANG MERASA BAHAGIA
All that glitters isn’t gold.
Kurang lebih itu yang diucapkan oleh Heidi Grant Halvorson, Ph.D. dalam bukunya
Succeed. Buku ini sangat mengesankan bagiku karena mampu menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam keseharianku sebagai manusia.
Kembali
dalam topik bahasan. Ada tujuan-tujuan yang jika tercapai akan membuat manusia
bahagia. Tapi ada juga keingingan-keinginan manusia yang jika tercapai ternyata
malah membuat sengsara, stres.
Paling
tidak ada tiga hal dasar yang membuat manusia bahagia dalam Ilmu Psikologi.
Yang pertama adalah relatedness, atau
keterikatan manusia dengan makhluk lain. Berikutnya adalah competency, atau
kemampuan manusia menyelesaikan masalahnya. Dan ketiga adalah freedom atau
kebebasan.
Bila
hal-hal yang kita lakukan adalah untuk mencapai tiga hal di atas, normalnya,
manusia akan merasa lebih bahagia. Dan bila ketiga hal di atas tidak dijumpai,
maka manusia akan merasa tertekan hidupnya.
Seringnya
saat orang merasa tidak atau kurang dicintai, tidak mampu memiliki keahlian
untuk memecahkan masalah dan tidak memiliki kebebasan untuk memilih, ia akan
mencari tujuan lain.
“Bila
aku tidak dicintai, maka aku akan menjadi kaya, dan dengan begitu akan ada
banyak orang yang mencintaiku. Bila aku tidak bisa menyelesaikan masalahku, aku
tinggal meminta orang lain menyelesaikan masalahku, makanya aku harus jadi
orang terkenal. Dan seterusnya.”
Makin
orang fokus untuk menjadi kaya, terkenal dan punya banyak pengaruh, ia akan
disibukkan dengannya. Tujuan yang bisa membuatnya bahagia justru akan semakin
jauh darinya. Itulah kenapa tujuan-tujuan ini menjadi tujuan yang mengkilat,
menyilaukan tapi sebenarnya tidak berharga.
Dan
hal-hal seperti ini, dengan bantuan sinetron-sinetron yang hanya
mempertontonkan nikmatnya jadi orang kaya, terkenal, punya pengaruh, membuat
orang semakin ingin meraihnya. Dan makin orang ingin meraihnya semakin orang
tidak bahagia.
Ironi,
di saat orang banyak mengejar kekayaan, ketenaran, pengaruh, ternyata hal-hal
seperti itu malah membuatnya sengsara. Kepuasan batinnya tidak tercukupi,
kebahagiaan tidak bisa dirasakan.
Tidak
ada yang salah dengan menjadi kaya, terkenal dan punya pengaruh. Hanya saja itu
bukan tujuan utama. Itu hanya menjadi sarana. Hubungan yang baik dengan makhluk
yang lain, kemampuan menyelesaikan masalah, dan kebebasan memilih membuat
manusia lebih bahagia.
Comments
Post a Comment